Baki kuadrat kertas , terutama yang dimaksudkan untuk layanan makanan, sering dirancang dengan resistensi terhadap minyak dan kelembaban. Ini sangat penting ketika menyajikan makanan berminyak atau basah, karena kertas biasa dapat menyerap cairan dan minyak, melemahkan struktur baki dan menciptakan pengalaman bersantap yang tidak memuaskan bagi konsumen. Resistensi minyak dan kelembaban dalam baki kertas dicapai melalui kombinasi elemen desain, termasuk pemilihan material, pelapis, dan teknik manufaktur.
Baki persegi umumnya terbuat dari kertas atau kardus yang tebal dan berkualitas tinggi yang menawarkan ketahanan awal terhadap pembengkokan atau pecah. Namun, kertas saja, terutama bila digunakan untuk makanan yang lebih berat atau kaya minyak, membutuhkan perawatan tambahan untuk secara efektif mengusir cairan. Kami sering memilih nilai kertas dengan kepadatan tinggi untuk mengurangi sifat berpori dari permukaan baki, membatasi jumlah kelembaban atau minyak yang dapat menembus bahan. Kertas kepadatan yang lebih tinggi memiliki serat yang lebih halus, yang membantu mencegah penyerapan, menciptakan permukaan yang lebih tangguh yang menyediakan garis pertahanan awal terhadap kelembaban dan minyak. Ketebalan baki kertas juga berperan dalam perlawanan. Baki kertas yang lebih tebal umumnya lebih tahan lama dan mampu mendukung makanan yang lebih berat atau lebih berminyak tanpa runtuh. Untuk makanan dengan kadar air tinggi, baki kertas yang lebih tebal juga berfungsi sebagai lapisan tambahan yang memperlambat penetrasi cairan, memungkinkan baki mempertahankan integritasnya untuk periode yang lebih lama.
Salah satu cara utama kami membuat baki persegi kertas tahan terhadap minyak dan kelembaban adalah dengan menerapkan lapisan khusus ke permukaan baki. Pelapis dapat diterapkan pada permukaan bagian dalam, permukaan luar, atau keduanya, tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan dan tingkat perlindungan yang diperlukan. Jenis pelapis yang paling umum meliputi: pelapis polietilen (PE): Polyethylene adalah bahan pelapis yang populer untuk baki kertas karena memberikan kelembaban yang efektif dan penghalang minyak tanpa mengorbankan fleksibilitas atau daur ulang baki. Pelapis PE membuat permukaan halus di atas kertas yang mengusir cairan, memungkinkan baki mempertahankan integritas strukturalnya bahkan ketika digunakan dengan makanan berminyak atau basah. Lapisan Asam Polylactic (PLA): PLA adalah bioplastik yang berasal dari sumber daya terbarukan, seperti tepung jagung. Ini biasanya digunakan sebagai lapisan pada baki kertas yang dimaksudkan untuk aplikasi ramah lingkungan atau kompos. PLA adalah tahan minyak dan air, sehingga ideal untuk makanan yang mengandung minyak atau saus. Baki yang dilapisi PLA sering kali kompos di bawah kondisi pengomposan industri, memberikan alternatif ramah lingkungan untuk baki berlapis plastik tradisional. Pelapis lilin: Lilin adalah pilihan pelapisan tradisional lainnya untuk baki kertas, menawarkan penghalang alami untuk kelembaban dan minyak. Pelapis lilin sering digunakan pada baki yang dimaksudkan untuk makanan berlumuran tinggi, karena lapisan lilin mencegah minyak dari menjenuhkan serat kertas. Baki berlapis lilin biasanya sekali pakai dan dapat menawarkan tingkat perlindungan yang sangat baik untuk kebutuhan layanan makanan jangka pendek. Masing -masing pelapis ini memiliki manfaat dan aplikasi spesifiknya. Misalnya, baki yang dilapisi PE banyak digunakan dalam pengaturan makanan cepat saji, di mana layanan cepat dan makanan yang berat adalah umum. Baki yang dilapisi PLA disukai oleh merek-merek yang sadar lingkungan, karena mereka mendukung komposabilitas. Baki berlapis lilin, meskipun kurang umum, memberikan metode resistensi tradisional yang bekerja dengan baik di pengaturan tertentu, seperti toko roti atau delis.
Resistensi minyak dan kelembaban sangat bermanfaat untuk baki persegi kertas yang digunakan dalam lingkungan layanan makanan yang menangani berbagai jenis makanan. Misalnya, di restoran cepat saji, baki sering digunakan untuk menyajikan barang-barang seperti burger, kentang goreng, dan makanan goreng lainnya yang melepaskan minyak. Tanpa lapisan yang tahan minyak, kertas akan menyerap minyak ini, menyebabkan baki melemah dan berpotensi berantakan. Baki yang tahan minyak meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan pilihan yang bersih, andal, dan tahan lama untuk presentasi makanan. Resistensi kelembaban sama pentingnya untuk baki yang digunakan dalam layanan makanan, terutama untuk barang -barang dengan saus atau kandungan cair lainnya. Salad dengan dressing, hidangan pasta, dan barang -barang kukus dapat melepaskan air atau saus, yang mungkin meresap ke dalam baki kertas yang tidak dilapisi. Dengan menggunakan lapisan tahan kelembaban, baki ini mempertahankan integritas strukturalnya, menjaga presentasi makanan tetap utuh dan memastikan baki tetap kokoh selama konsumsi.3